Tanaman Obat di Sekitar Kita
Tanaman obat untuk penyakit tertentu bertebaran di banyak tempat.
Masalahnya, sukar mengenali sosok sang tanaman tanpa dibekali pengetahuan
khusus. Padahal boleh jadi dia sering Anda temui setiap hari. Tanaman obat di
bawah ini pun barangkali tumbuh liar di kebun atau pekarangn rumah Anda.
Legundi
Vitex trifolia ini tersebar di seluruh Indonesia. Nama daerahnya beragam. Misalnya langgundi (Minang), Gandasari (Palembang), lagondi (Sunda), legundi (jawa), sangari (Bima), laura (Makasar), dan lawarani (Bugis).
Ia merupakan perdu bercabang banyak, tinggi 2-5 m. menyebarkan aroma
seperti rempah. Bunga berwarna putih keunguan, buah cokelat. Biji kecil,
cokelat. Rasanya pahit, panas, dan menyengat. Tumbuh liar di tanah berpasir,
gersang, atau di timbunan sampah hingga ketinggian 1000 m dpl.
Legundi mengandung alkaloid berupa viticine, vitexicarpin, flavonoida
casticin, saponin, aucubin, agnosida, erostosida, vanillic acid, dan minyak
atsiri sineol. Menurut pengobat tradisional, flavonoid dalam daun legundi muda
berkhasiat untuk mengatasi radang paru-paru. Karena itu ia dipakai dalam ramuan
obat carcinoma bronchogenika.
Secara umum daunnya berkhasiat sebagai tonik, ekspektoran, antipiretik,
obat cacing, demam nifas, tifus, obat haid, peluruh air seni, dan peluruh air
keringat. Akarnya berkhasiat sebagai antipiretik dan obat lever. Buahnya
dipakai sebagai obat batuk, asma, pelancar haid, meningkatkan produksi ASI, dan
meningkatkan kesuburan wanita.
Mengkudu
Morinda citrifolia tumbuh liar di pesisr pantai di seluruh wilayah Indonesia. Ada juga yang
sengaja ditanam sebagai peneduh karena sosok tanaman bercabang banyak dan
bertajuk lebar. Di Indonesia tanaman berjuluk Queen of Morinda ini juga dikenal dengan nama pace (Jawa),
mengkudu (Melayu), cangkudu (Sunda), dan bangkudu (Batak).
Ia berupa perdu setinggi 3-8 m dan berbatang bengkok. Daun berbentuk bulat
telur sampai lanset dengan lebar 8-15 cm dan panjang 10-20 cm. bunga putih,
kecil, dan menggerombol pada satu dasar bersama yang membengkak benjol-benjol
sampai disebut bonggol. Saat bunga rontok, bekas tempatnya tampak seperti kutil
pada kulit bonggol itu. Bonggol bunga itu membengkak kemudian mengukuhkan diri
menjadi “buah” mengkudu.
Mengkudu mengandung terpenoid, anthraquinones, asam askorbat, scorpoletin,
serotonin, damnacanthal, dan proxeronine. Selain untuk memperkuat tenggorokan,
perasan buah mengkudu juga membantu menyembuhkan peradangan amandel. Kombinasi
dengan jeruk, kunyit, dan madu merupakan obat radang amandel yang ampuh.
Berbagai penelitian membuktikan, mengkudu mampu menyembuhkan beragam penyakit
karena kandungan kimianya. Misalnya menigkatkan daya tahan tubuh, menormalkan
tekanan darah, antikanker dan antitumor, analgetik, antiradang, antialergi,
antibakteri, mengatur siklus suasana hati, dan mengatasi siklus energi tubuh.
Daun Sendok
Merupakan herba tahunan, setinggi 60-80 cm. batang pendek, bulat, berwarna
cokelat. Daun berbentk bulat telur sampai lanset, panjang 3-22 cm dan lebar
1-20 cm dengan permukaan licin. Buah hijau, bentuk kotak berisi 2-4 biji
cokelat hingga hitam. Tanaman bernama latin Plantago major ini dikenal juga sebagai ki urat di
Sumatera, daun otot (Jawa Tengah), atau torongoat (Minahasa, Sulut). Ia tumbuh
liar di lahan-lahan ternaungi di areal perkebunan, maupun di lapangan rumput
pada ketinggian 300-3000 m dpl. Ia menyukai tanah yang tidak terlalu kering.
Tanaman yang mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol ini banyak
digunakan sebagai peluruh kencing, penurun panas, dan penambah nafsu makan.
Bisa juga untuk mengatasi batu empedu. Batu empedu diharapkan bisa keluar
bersama urine. Manfaat lain, untuk mengurangi cholic (kejang) penderita. Selain
peluruh kencing, daun sendokan juga banyak dipakai sebagai obat batuk, obat
cacing, dan sebagai obat luar untuk mengobati luka atau penyakit kulit.
Air minum embun dalam botol (purence dew drinking water) yang dihasilkan
dari kelembaban udara dengan teknologi syatemized dew process (SDP) akan mampu
mengatasi gangguan sirkulasi darah, kata peneliti dari Badan Litbangkes
Kemenkes. Dra Lucie Widowati, Apt, MS dari Badan Litbangkes itu mengatakan, air
minum embun Purence merupakan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi sehingga
dapat terditribusi dengen lebih efisien dan efektif untuk membuang racun dari
dalam tubuh. Dengan demikian, katanya, sel-sel dan jaringan tubuh terpelihara
dengan baik sehingga tubuh manusia akan dapat lebih tahan terhadap serangan
penyakit, sangat baik untuk pencernaan, dan metabolisme tubuh, menjaga
vitalitas tubuh dan melembabkan kulit sehingga wajah tampak awet muda dan
cerah.
Berdasarkan hasil uji pra-klinis yang dilakukan oleh Puslitbang Biomedis dan Farmasi, Badan Litbangkes bekerja sama PT Divine Eternair Water Indonesia pada Maret- November 2009 bahwa terapi air embun (Purence Dew Therapy) mampu menurunkan koleterol dan LDL. Air embun juga mampu mencegah dan membantu menyembuhkan atherosclerosis (penebalan dinding arteri dikarenakan penumpukan lemak, seperti kolesterol) yang akan menyumbat sirkulasi darah, membantu mengencerkan darah sehingga mencegah dan mengurangi risiko stroke.Selain itu, mampu mengatasi dan menecegah sembelit, membantu mencapai berat badan yang ideal, membuang racun dan garam dari tubuh secara efektif, serta menjaga kelembaban kulit dan tubuh.
Sementara itu, Tjandrawati Mozef mengatakan, tanaman sukun (Artocorpus altillis) merupakan salah satu tanaman yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut, melalui penelitian sejak 2004 hingga saat ini, tanaman sukun diketahui berkhasiat untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Uji toksisitas ektrak sukun pada tikus putih selama 90 hari menunjukkan mampu menurunkan kolesterol dalam darah dan mampu menghambat akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah aorta, serta tidak mempengaruhi fungsi jantung, ginjal, hati maupun hematologi pada tubuh tikus putih.
Berdasarkan hasil uji pra-klinis yang dilakukan oleh Puslitbang Biomedis dan Farmasi, Badan Litbangkes bekerja sama PT Divine Eternair Water Indonesia pada Maret- November 2009 bahwa terapi air embun (Purence Dew Therapy) mampu menurunkan koleterol dan LDL. Air embun juga mampu mencegah dan membantu menyembuhkan atherosclerosis (penebalan dinding arteri dikarenakan penumpukan lemak, seperti kolesterol) yang akan menyumbat sirkulasi darah, membantu mengencerkan darah sehingga mencegah dan mengurangi risiko stroke.Selain itu, mampu mengatasi dan menecegah sembelit, membantu mencapai berat badan yang ideal, membuang racun dan garam dari tubuh secara efektif, serta menjaga kelembaban kulit dan tubuh.
Sementara itu, Tjandrawati Mozef mengatakan, tanaman sukun (Artocorpus altillis) merupakan salah satu tanaman yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut, melalui penelitian sejak 2004 hingga saat ini, tanaman sukun diketahui berkhasiat untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Uji toksisitas ektrak sukun pada tikus putih selama 90 hari menunjukkan mampu menurunkan kolesterol dalam darah dan mampu menghambat akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah aorta, serta tidak mempengaruhi fungsi jantung, ginjal, hati maupun hematologi pada tubuh tikus putih.
Sumber: Antara
Selama ini, wortel cenderung hanya dikonsumsi saat diolah dalam sup, capcay
atau masakan lainnya. Padahal, wortel bisa langsung Anda makan sebagai cemilan
dan bisa melindungi tubuh dari serangan penyakit di musim hujan seperti saat
ini.
Kandungan vitamin pada wortel bukan hanya A, tetapi juga vitamin D, C, B,
E, G dan K. Mineral yang terkandung dalam wortel juga cukup lengkap.
Mengonsumsi jus wortel setiap hari akan sangat baik bagi kekuatan tulang Anda
karena kandungan kalsiumnya yang tinggi.
Anda pasti sudah mengetahui bahwa wortel bisa melindungi mata. Sebenarnya
khasiat wortel lebih dari sekedar melindungi mata Anda. Kandungan antioksidan
pada wortel bisa mengurangi risiko terkena kanker. Penelitian menunjukkan zat
karotenoid pada wortel juga bisa mengurangi risiko penyakit jantung. Selain
itu, karotenoid juga berfungsi menstabilkan kadar gula dalam darah. Lalu, bagi
Anda yang sering menghirup asap baik rokok ataupun knalpot, berisiko mengalami
pembengkakan paru-paru (emphysema).
Seseorang yang kekurangan vitamin A, akan sangat mudah mengalami emphysema.
Untuk itu kurangi risiko emphysema dengan perbanyak konsumsi wortel. Wortel
juga sumber serat yang sangat baik bagi kesehatan usus Anda. Kandungan
pytonutrientnya yang disebut falcarinol, juga dapat mengurangi risiko kanker
usus. Jadi, mulai sekarang perbanyaklah konsumsi wortel. Jika diolah menjadi
jus sebaiknya konsumsi juga seratnya, jangan hanya sarinya saja.
Menyantap lalapan mentah ditemani semangkuk nasi beserta lauk-pauknya
memang membuat lidah bergoyang. Tapi penelitian yang dilakukan ahli pangan
teknologi dan gizi dari IPB mengemukakan jika residu pestisida kerap kali
tertinggal pada sayuran sampai beberapa hari setelah penyemprotan. Jadi, jika
ditilik dari segi keamanannya, lalapan mentah berisiko terkontaminasi pestisida
atau bakteri berbahaya.
Tak hanya pestisida, waspadai pula kontaminasi bakteri berbahaya, terutama
sayuran yang menjalar dipermukaan tanah atau ketinggiannya dekat dengan tanah.
Untuk meningkatkan kesuburan tanah, Para petani seringkali menggunakan pupuk
organik berupa humus atau kotoran ternak.
Beberapa jenis bahan pangan mengandung senyawa beracun alami, misalnya
saponin pada kedelai, kacang tanah, bayam, dan asparagus, goitrogen (kol dan
lobak), asam sianida (daun singkong), solanin (kentang), dan lainlain.
Senyawa beracun tersebut hanya dapat dihilangkan melalui proses pencucian
dan pemasakan dengan suhu yang tepat. Juga, sebelumnya jangan lupa untuk
mencuci sayuran anda pada air yang mengalir. Khusus untuk lalapan mentah, untuk
lebih amannya cuci lalapan dengan air matang agar terhindar dari bakteri
penyebab infeksi.
Tanaman ini disebut tapak kuda karena daunnya mirip tapal kaki kuda. Banyak
orang mengenal tanaman asal Asia tropic itu sebagai pegagan. Ada juga yang
menyebutnya antanan (Sunda), pacul goang (JaTeng), regedeg (Yogya), gan-ganan
(Madura). Di pasar-pasar Jakarta dan sekitarnya ia suka dijual dengan nama daun
antanan. Sebab, meski rasanya manis pahit, ia suka dijadikan lalapan.
Kaya senyawa kimia
Beberapa literature tentang obat tradisional mengungkapkan, tapak kuda
mengandung banyak senyawa kimia bermanfaat obat. Diantaranya asam asiatat,
asiatikosida, β-karotena, β-karofilena, β-elemena, β-farnesena, β-sitosterol,
brahminosida, asam brahmat, iso-tankunisida, asam iso-tankunat,
tankunisida, meso-inosito, asam askorbat, niacin, velarine, kalium, natrium,
magnesium, dan zat samak.
Dengan kandungan senyawa kimia yang dikandungnya, tanaman ini banyak
dipakai sebagai bahan obat tradisional. Tidak saja di Indonesia, tapi di
berbagai Negara Asia Timur. Bahkan sejak zaman Sansekerta, tanaman ini sudah
dipakai sebagai obat penyakit kulit, gangguan system saraf, maupun peredaran
darah. Di India ia dipakai sebagai obat antidisentri. Di Malaysia, selain dijual
sebagai tonik dan minuma segar, ia juga jadi bahan infuse untuk penyembuhan
gangguan liver. Dia juga menjadi obat bronchitis, asma, radang lambung,
disentri, gangguan ginjal, dan infeksi saluran kencing. Di Indonesia juga
dipakai sebagai peluruh kencing, pembersih darah, disentri, radang usus, sakit
perut, batuk, lepra, dan kehilangan nafsu makan.
Efek antiinflamasi
Tanaman ini juga memiliki efek antiinflamasi, antibiotic, antidemam,
antidiuretik, dan keratolitik. Bahkan, kemampuan antibiotic dan antiinflamasinya
tergolong tinggi hinga berguna pula sebagai antibakteri. Tak heran jika ia
efektif mengatasi peradangan jaringan tubuh. Mulai dari luka, lepra, radang
tenggorokan, radang lambung, hingga disentri.
Untuk mengobati radang organ dalam tubuh, diminum sari daun tanamanya.
Caranya, 1 kg daun segar ditumbuk, ditambah 0,5 liter air matang, diperas, lalu
disaring. Perasannya lalu diminum. Karena khasiatnya sebagai obat antiinflamasi
pula sehingga ia mulai dilirik sebagai abhan baku salep untuk mengobati luka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar