Sabtu, 21 April 2012

ILMU SOSIAL DASAR

1. SEKILAS TENTANG ILMU-ILMU SOSIAL, ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN ILMU SOSIAL DASAR
a. ilmu-ilmu sosial
Telah diketahui bahwa sumber dan segala ilmu pengetahuan adalah Philoshopia (filsafat) baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu ilmu sosial bermula dari flisafat. Dan filsafat lahir tiga cabang ilmu pengetahuan yaitu:
1. Natural science (ilmu-ilmu alamiah) meliputi fisika, kimia. astronomi, biologi,botani dan lain-lain.
2. Sosial science (ilmu-ilmu sosial) terdiri dan sosiologi, ekonomi, politik, antropologi sejarah, psikologi, geofrafi dan lain-lain,
3. Humanities (ilmu-ilmu budaya) meliputi hahasa, agama, kesusastraan, kesenian dan lain-lain.
Ilmu-ilmu sosial berkembang terus sesuai dengan kebutuhan manusia dalam era pembangunan, khususnya di Indonesia. Wujud adanya perkembangan ilmu-ilmu sosial di Indonesia seteiah mendapat kemerdekaan adalah:
- bcrdirinya akademi politik di Yogyakarta yang disponsori oleh tenaga akademis pembina ilmu politik di Belanda.
- Didirikan balai perguruan tinggi Gajah Mada yang mernpunyai 2 fakultas yaitu fakultas sastra dan fakultas Sosial.
- Didirikan akademi kepolisian.
Dalam perkembangan selanjutnya dan ketiga lembaga pendidikan tinggi inilah berkembang ilmu-ilmu sosial di Indonesia, dewasa ini hampir semua perguruan tinggi di Indonesia menyelenggarakan pengajaran dalam bidang ilinu sosial.

b. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Dari perkembangan ilmu-ilmu sosial timbul paham studi sosial (social studies atau disebut ilmu pengetahuan sosial)
IPS adalah ilmu – ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah (elementary and secondary school). Dengan demikian ilmu pengetahuan sosial (IPS) ialah ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi penggunaan program pendidikan. di sekolah atau kelompok belajar lainnya yang sederajat.
IPS ialah. bidang studi yang merupakan paduan (fusi) dari sejumlah mata pelajaran sosial. Materi dan berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, ekonomi, ilmu politik,ilmu hukum dan ilmu ilmu sosial
Tetapi tidak semua ilmu-ilmu sosial otomatis dapat menjadi bahan pokok pembahasan  dalam IPS karena tingkat usia, jenjang pendidikan dan perkembangan pengetahuan anak didik sangat menentukan materi ilmu-ilmu sosial mana yang tepat menjadi bahan pembahasan dalam IPS.

c. Ilmu Sosial Dasar
ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu-ilmu sosial  yang dipergunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah – masalah sosial yang timbul dan berkembang dalam masyarakat. ISD memberikan dasar –  dasar pengetahuan umum tertang konsep -konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kepada mahasiswa, yang diharapkan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan memberi alternatif pemecahan masalah dalam kehidupan masyarakat.
Dengan begitu antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu sosial dasar tidak ada perbedaan yang prinsipil.

2. LATAR BELAKANG ILMU SOSIAL DASAR
Latar  belakang  diberikannya mata kuliah  ISD di perguruan tinggi karena beberapa hal yaitu:
- Banyaknya kritik sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh para cendekiawan. Mereka berpendapat bahwa sistem pendidikan yang berlangsung masih berbau kolonial dan merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda yaitu kelanjutan dari politik “balas budi / etische politick”  (oleh Conrad Theodore van Deventer) sistem pendidikan tersebut bertujuan menghasilkan tenaga terampil untuk menjadi “tukang” yang mengisi birokrasi mereka dibidang administrasi, perdagangan, tehnik dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi (pemerasan) kekayaan negara.
Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan tidak hanya menjadi tukang saja tetapi diharapkan mempunyai tiga jenis kemampuan yaitu personal, akademis dan kemampuan profesional.

a. kemampuan personal (kemampuan kepribadian)
dengan kemampuan ini tenaga ahli diharaphan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan,kenegaraan (pancasila) serta memiliki pandangan luas serta kepekaan terhadap berbagai masaah yang dihadapi masyarakat Indonesia.

b. kemampuan akademik
adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis, menguasai peralatan analisa, mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis. Memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan altematif pemecahannya.

c. kemampuan professional
adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.

3. ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI KOMPONEN MKDU
Dan ketiga kemampuan yang diharapkan dimiliki mahasiswa sebagai calon tenaga ahli, kemampuan personal ditanamkan kepada mahasiswa melalui mata kuliah dasar umum atau MKDU.  MKDU berusaha untuk memperluas cakrawala perhatian dan pengetahuan para mahasiswa sehingga tidak terpaku pada bidang keahlian serta golongan asal masing-masing, juga membantu mahasiswa menemukan diri sendiri dan menempatkan diri dalam perkembangan masyarakat dan kehudayaan yang sedang berlangsung.  MKDU terdiri dari 6 mata kuliah yaitu:
1. Agama
2. Pancasila
3. Kewiraan
4. Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
5. Ilmu Sosial Dasar ([SD)
6. Ilmu Budaya Dasar (IBD)
Tujuan Ilmu Sosial Dasar adalah:
Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dan setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lainnya.

4. MASALAH-MASALAH SOSIAL DAN ILMU SOSTAT DASAR
a. Masalah-masalah Sosial
Masalah-masalah yang dihadapi masyarakat tidaklah sama, hal ini disebabkan karena perbedaan tingkat perkembangan  masyarakat dan keadaan lingkungan dimana masyarakat itu hidup.  Masalah-masalah tersebut dapat berupa masalah sosial, moral, politik, ekonomi, agama dll.
Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalab iasa1ah sosial selalu ada kaitannya dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial.
Pengertian masalah sosial :
1. Menurut masyarakat, segala sesuatu yang mcnyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial
2. Menurut para ahli, adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
Contoh: pedagang kaki lima menurut definisi umum bukanlah masalah sosial karena merupakan upaya mencari nafkah, dan pelayanan warga pada taraf hidup tertentu, tetapi bagi perencanaan kota merupakan sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan.
Dengan demikian suatu masalah yang digolongkan sebagi masalah sosial oleh ahli belum tentu dianggap sebagai masalah sosial oleh umum. Sebaliknya ada juga masalah-masalah yang dianggap masalah sosial oleh umum tctapi tidak oleh para ahli.
Batasan mengenai masalah sosial ditegaskan oleb Leslie (1974) yang mendefinisikan bahwa masaiah sosial sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan scbagian warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan karenanya dirasakan perlu untuk diatasi atau diperbaiki.
sumber : buku ISD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar