Kamis, 21 Juni 2012

mengenai masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan


Masyarakat Pedesaan
        Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki fitur-fitur dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut ini fitur-fitur karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.


Yaitu:
Ø Sederhana
Ø Mudah curiga
Ø Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
Ø Memiliki sifat kekeluargaan
Ø Lugas atau berbicara apa adanya
Ø Tertutup dalam hal keuangan mereka
Ø Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
Ø Menghargai orang lain
Ø Demokratis dan religius
Ø Jika berjanji, akan selalu diingat

         Banyak orang membandingkan kehidupan di Kota dengan di Desa. Banyak orang lebih memilih hidup di Kota ketimbang di Desa dengan alasan lebih mudah mencari pekerjaan. Dengan modal nekad saja orang-orang kampung banyak yang urbanisasi ke kota-kota besar seperti Jakarta. Alhasil ke Kota pun tidak sesuai dengan harapan , malahan ke Kota hanya jadi pengangguran dan hanya jadi PRT saja. Tetapi tidak semua pekerjaan di Kota itu dapat memenuhi semua kebutuhan sehari-hari.

            Di Desa saja masih bisa bekerja yang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan lebih. Contoh saja petani , disaat musim panen tiba , mereka banyak menuai keuntungan yang sangatlah besar. Tapi semua itu tidak didapat dengan mudah melainkan harus kerja keras setiap harinya supaya  mendapatkan hasil yang bagus pada saat musim panen tiba. Akan tetapi pekerjaan di Desa itu lebih  identik dengan mengeluarkan tenaga yang lebih , seperti petani dimana dia bekerja di sawah yang terus terkena sinar matahari , semua itu dilakukan hanya sekedar meneruskan hidup.

            Tetapi kehidupan di Desa itu lebih nyaman daripada di Kota , selain udaranya yang masih segar dan belum terkena banyak polusi udara , di Desa juga masih banyak pemandangan-pemandangan yang indah untuk dilihat , tetapi tidak hanya itu saja , di Desa juga ada tidak enaknya , dimana masih jarangnya penduduk , tingkat pendidikan yang belum maksimal.


MASYARAKAT PERKOTAAN
            Masyarakat perkotaan yaitu masyarakat yang memiliki tempat tinggal di perkotaan . karena tempat tinggalnya di perkotaan maka mayoritas masyarakatnya bekerja di berbagai perkantoran . masyarakat perkotaan sangat mudah terpengaruh arus globalisasi , karena informasi yang sangat mudah di dapat makanya banyak masyarakat yang mengikuti gaya hidup ke barat – baratan seperti mengikuti trend dan gaya masa kini . banyaknya fasilitas di perkotaan seperti mall dan tempat lainnya untuk menghabiskan waktu luang yang tersebar di perkotaan membuat masyarakat perkotaan jauh lebih konsumtif bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan karena apa yang di inginkan masyarakatnya dapat ditemukan dengan mudah . tetapi dari fasilitas yang memadai itu dapat berdampak negatif juga , lihat saja anak muda yang menghabiskan waktunya di tempat nongkrong yang tersedia mereka lebih memilih bersenang – senang dibandingkan belajar . ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK) di perkotaan yang sudah berkembang pesat seperti banyak ditemukan tempat penyedia layanan internet atau warnet , layanan jaringan internet gratis yang memadai seperti hotspot , dan sebagainya . tetapi masyarakat perkotaan mempunyai sifat yang individualis artinya kurangnya sifat bermasyarakat dan gotong royong karena masyarakatnya merasa dirinya sendiri mampu tanpa bantuan orang lain dan juga kesibukan masyarakat yang bekerja di perkantoran yang memanfaatkan waktu luangnya untuk beristirahat bukan bermasyarakat .               

ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :

     kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar