Masyarakat Pedesaan
Karakteristik umum
masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki fitur-fitur dalam
hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada
situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada
kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan
kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah
tidak berlaku. Berikut ini fitur-fitur karakteristik masyarakat desa, yang
terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.
Yaitu:
Ø Sederhana
Ø Mudah curiga
Ø Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku
didaerahnya
Ø Memiliki sifat kekeluargaan
Ø Lugas atau berbicara apa adanya
Ø Tertutup dalam hal keuangan mereka
Ø Perasaan tidak ada percaya diri terhadap
masyarakat kota
Ø Menghargai orang lain
Ø Demokratis dan religius
Ø Jika berjanji, akan selalu diingat
Banyak orang
membandingkan kehidupan di Kota dengan di Desa. Banyak orang lebih memilih
hidup di Kota ketimbang di Desa dengan alasan lebih mudah mencari pekerjaan.
Dengan modal nekad saja orang-orang kampung banyak yang urbanisasi ke kota-kota
besar seperti Jakarta. Alhasil ke Kota pun tidak sesuai dengan harapan ,
malahan ke Kota hanya jadi pengangguran dan hanya jadi PRT saja. Tetapi tidak
semua pekerjaan di Kota itu dapat memenuhi semua kebutuhan sehari-hari.
Di Desa saja masih bisa bekerja yang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan
lebih. Contoh saja petani , disaat musim panen tiba , mereka banyak menuai
keuntungan yang sangatlah besar. Tapi semua itu tidak didapat dengan mudah
melainkan harus kerja keras setiap harinya supaya mendapatkan hasil yang
bagus pada saat musim panen tiba. Akan tetapi pekerjaan di Desa itu lebih
identik dengan mengeluarkan tenaga yang lebih , seperti petani dimana dia
bekerja di sawah yang terus terkena sinar matahari , semua itu dilakukan hanya
sekedar meneruskan hidup.
Tetapi kehidupan di Desa itu lebih nyaman daripada di Kota , selain udaranya
yang masih segar dan belum terkena banyak polusi udara , di Desa juga masih
banyak pemandangan-pemandangan yang indah untuk dilihat , tetapi tidak hanya
itu saja , di Desa juga ada tidak enaknya , dimana masih jarangnya penduduk ,
tingkat pendidikan yang belum maksimal.
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan yaitu masyarakat yang memiliki tempat tinggal di perkotaan
. karena tempat tinggalnya di perkotaan maka mayoritas masyarakatnya bekerja di
berbagai perkantoran . masyarakat perkotaan sangat mudah terpengaruh arus
globalisasi , karena informasi yang sangat mudah di dapat makanya banyak
masyarakat yang mengikuti gaya hidup ke barat – baratan seperti mengikuti trend
dan gaya masa kini . banyaknya fasilitas di perkotaan seperti mall dan tempat
lainnya untuk menghabiskan waktu luang yang tersebar di perkotaan membuat
masyarakat perkotaan jauh lebih konsumtif bila dibandingkan dengan masyarakat
pedesaan karena apa yang di inginkan masyarakatnya dapat ditemukan dengan mudah
. tetapi dari fasilitas yang memadai itu dapat berdampak negatif juga , lihat
saja anak muda yang menghabiskan waktunya di tempat nongkrong yang tersedia
mereka lebih memilih bersenang – senang dibandingkan belajar . ilmu pengetahuan
teknologi (IPTEK) di perkotaan yang sudah berkembang pesat seperti banyak
ditemukan tempat penyedia layanan internet atau warnet , layanan jaringan
internet gratis yang memadai seperti hotspot , dan sebagainya . tetapi
masyarakat perkotaan mempunyai sifat yang individualis artinya kurangnya sifat
bermasyarakat dan gotong royong karena masyarakatnya merasa dirinya sendiri
mampu tanpa bantuan orang lain dan juga kesibukan masyarakat yang bekerja di
perkantoran yang memanfaatkan waktu luangnya untuk beristirahat bukan
bermasyarakat .
ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
kehidupan keagamaan berkurang bila
dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa
harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan
atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan ,
sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat
perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih
didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan
mempunyai batas-batas yang nyata
kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih
banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada
factor kepentingan daripaa factor pribadi
pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk
dapat mengejar kebutuhan individu
perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota,
sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar